Selasa, 11 Oktober 2016

mind mapping artikel

  1. Bahasa Nurani Makin Terkikis
  2. Beban Dalam Kehidupan
  3. Boikot Dalam Kehidupan
  4. Sebelum Uzur
  5. Pentingnya Semangat Dan Gairah Hidup
  6. Bergaul Dengan Sambung Rasa
  7. Skenario Dalam Kehidupan
  8. Kehidupan Dan Jebakannya
  9. Berpijak Pada Realitas
  10. Tebar Pesona

me-review jurnal ilmiah

REVIEW JURNAL


Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC degan Metode Q back Order meggunakan Simulasi Monte Carlo


Review jurnal

Judul penelitian
            Pengendalian persediaan bahan baku di PT. ABC degan metode Q back order meggunakan simulasi monte carlo

Nama penulis / institusi
Lamhot Siregar, Lily Herlina, Kalsum
Jurusan Teknik Industri, akultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Latar belakang masalah
            Megetahui tingkat kebutuhan material yang dibutuhkan pertahun, sehingga tidak menyebabkan terjadinya persediaan bahan baku lebih bahkan mengalami kekurangan bahan baku saat melakukan proses produksi,
           
Masalah atau pertanyaan penelitian
            Bagaimana cara mengetahui dan menghitung kebutuhan material pertahun ?

Tujuan penelitian
            Untuk menentukan kebijakan persediaan bahan baku yang optimal berdasar pada kuantitas pemesanan, safety stock dan reorder point serta membandingkan ongkos total persediaan eksisting degan uotput hasil simulasi Monte Carlo.

           
Metode penelitian
·         Model matematis
Dilakukan perhitungan degan menggunakan rumus :
Ot = Ob + Op + Os +Ok
Ob = biaya beli
Op = ongkos pengadaan pertahun
Os = ongkos simpanan pertahun
Ok = ongkos kekurangan inventori pertahun

·         Simulasi Monte Carlo
dilakukan transformasi Box – Muller











Hasil dan pembahasan
·         Perhitungan model Q
Dari hasil perhitungan maka diperoleh hasil permintaan bahan baku spoon dan kain selama 12 bulan.





















Dari hasil perhitungan maka didapat :
§  Biaya pesan (A) = Rp. 300.000
§  Lead time pegiriman (L) = 3 hari = 0.0082192
§  Biaya kekurangan (Cu) = harga bahan baku ditambah 2% = Rp. 10.701
§  Biaya simpan (h) = 20% dari harga barang = Rp. 2.100
§  Harga barang (p) = Rp. 10.500 lembar





Dilakukan perhitungan degan berbagai metode dan formulasi sehingga diperoleh nilai yang tertera dalam tabel.

Review / komenter / analisa
            Dari hasil observasi diketahui bahwa kecenderungan konsumen lebih memilih untuk menunggu ketika terjadi kekurangan persediaan bahan baku daripada membatalkan pesanannya.
Menurut saya, dari keseluruhan isi dan pembahasan di atas perlu dilakukan validasi dan pengecekan yang mendalam sehingga diperoleh data yang valid dan dapat dipergunakan untuk kepentingan perusahaan secara berkesinambungan.



Abstrak jurnal
            PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak pada sistem manufaktur dalam bidang pembuatan sepatu yaitu cup insole yang bahan bakunya adalah kain dan spoon. Permintaan perusahaan ini bersifat probabilistik, dimana permintaan tidak diketahui secara pasti. Dalam proses produksinya, tingkat pemakaian bahan baku dalam setiap bulan di PT. ABC tidak tetap dan menyebabkan terjadinya persediaan bahan baku lebih bahkan mengalami kekurangan bahan baku saat melakukan produksi produk yang diinginkan oleh konsumen pada waktu tertentu sehingga menjadikan beban dalam perusahaan, maka dari itu pengelolaan persediaan bahan baku harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebijakan persediaan bahan baku yang optimal berdasarkan pada kuantitas pemesanan, safety stock dan reorder point serta membandingkan ongkos total persediaan eksisting dengan output hasil simulasi Monte Carlo. Perhitungan menggunakan Monte Carlo menghasilkan output simulasi sebanyak 12 bulan yang akan di uji validasi menggunakan Paired Sample T-Test terlebih dahulu dan kemudian dibandingkan dengan data yang secara aktual pada perusahaan. Pada hasil simulasi didapatkan bahwa biaya yang optimum terdapat pada output simulasi yang masing-masing bahan baku. Output simulasi pada spoon ongkos total persediaan sebesar Rp. 1.214.292.108,56 dengan reorder point sebanyak 21284 lembar dan safety stock sebanyak 19124. Pada simulasi kain, ongkos total persediaan sebesar Rp. 479.139.620,71 dengan reorder point sebanyak 10684 lembar dan safety stock sebanyak 8377 lembar.

Daftar pustaka :
Siregar Lamhot, Herlina Lily, Kalsum. Jurusan Teknik Industri, Pengendalian persediaan bahan baku di PT. ABC degan metode Q back order meggunakan simulasi monte carlo. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

review karya ilmiah

Rekayasa Keandalan "HUMAN ERROR"

Human error pada operator

Love dan josephson (2004) mendefinisikan human error sebagai kegagalan dari menusia untuk melakukan tugas yang telah didesain dalam batas ketepatan, rangkaian atau waktu tertentu.
Peters (2006) menyebutkan bahwa human error adalah suatu penyimpangan dari standar performasi yang telah ditentukan sebelumnya sehingga menyebabkan adanya penundaan akibat dari kesulitan, masalah, insiden dan kegagalan.
Human error merupakan kesalahan dalam pekerjaan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian atas pencapaian dengan apa yang diharapkan.
Tingkat kegagalan manusia tergantung pada banyak faktor,
Faktor faktor itu dapat dikelompokkan , yaitu :intrinsic, lingkungan kerja, tekanan atau stress.
Sedangkan tingkah laku setiap manusia, menurut Eldukair and Ayyub, 1991, menyebutkan tigkah laku manusia dapat dipengaruhi oleh :
1.      Penetahuan yang tidak memadai
2.      Kurangnya pendidikan dan pelatihan
3.      Kurangnya imajinasi/tinjauan ke masa depan
4.      Kurangnya wibawa dalam mengambil keputusan
5.      Kepercayaan/ketergantungan pada pihak lain
6.      Estimasi yang terlalu rendah dalam desain dan konstruksi
7.      Ketidaktahuan, kelalaian dan kecerobahon
8.      Situasi yang benar benar tidak diketahui
9.      Kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi
Karena itu dapat dipastikan bahwa sebuah kesalahan menjadi elamen dari yang patut dicela dari individu, sebagai contoh, didefinisikan oleh Stewart (1993 dalam Atkinson, 1998) sebagai “ tidakan manusia yang melampaui batas tertentu yang dapat diterima”.
Hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian megenai human error ini yaitu untuk megetahui seberapa besar penyimpangan dan penyebab penyebab terjadinya human error, khususnya penelitian yang dilakukan di PT X ini.
Penelitian dilakukan di PT. X
PT. X merupakan salah satu perusahaan suplier utama komponen plastik kulkas untuk PT. LG indonesia.
PT. LG indonesia memberlakukan penalti pada PT. X untuk setiap komponen yang cacat.
Hal itu yang menyebabkan pentingnya mengetahui seberapa besar kesalahan dan penyimpangan dan di sektor manasaja yang mengakibatkan kerugian di PT X tersebut.
Yang menjadi komponen utama dalam penelitian ini adalah sistem kerja setiap operator, Tugas tugas operator, yaitu: Megambil “shroud” dari mesin injeksi, merakit komponen pada motor shroud, Inspeksi produk, hingga packaging. Sedangkan operator sendiri dalam pekerjaannya dibagi dalam 3 tahapan waktu, yaitu : Shif I 07.00-15.00, Shif II 15.00-23.00, Shif III 23.00-07.00.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode “human reability assessement”, Pendekatan yang digunakan untuk megetahui tingkat keadaan manusia yang menjadi anggota dari suatu sistem.
Bell (2009) menyebutkan bahwa untuk melakukan penilaian keadaan manusia (human reability assessement – HRA) dapat dipakai metode kualitatif dan kuantitatif, sehingga dapat dilakukan penilaian mengenai kontribusi manusia terhadap resiko, dapat dilakukan pengukuran probabilitas terjadinya error dengan metode HEART. Untuk mengevaluasi kemungkinan kesalahan manusia terjadi di seluruh penyelesaian tugas tertentu.

Kesimpulan
Berdasar hasi peelitian yang dilakukan, diketahui bahwa kesalahan operator yang tidak menyisip sisi flash bidang shroud menjadi penyebeb utama dari diberikannya penalti oleh pihak konsumen.

Dikutip dari :


Bell, Julie Justin Holroyd. (2009). Review of human reliability assessment methods,Health and Safety Laboratory. Tersedia dihttp://www.hse.gov.uk/research/rrpdf/rr679.pdf. Diakses pada 19 september 2016.

Peters, B.J George A. Peters. (2006). Human Error: Causes and Control. CRC Press LLC).

belejar me-resensi buku

RESENSI BUKU




RESENSI BUKU


Judul Resensi : Moral Hidup

Identitas Buku :
Judul Buku :
Beriman Di Arus Jaman

Nama Pengarang :
HERULONO MUSTOPO S.S.,M.HUM

Cetakan dan Waktu Terbit :
Cetakan 5, Agustus 2015
Jakarta, Mer-C Publising 2015
ISBN : 978-602-7591-16-5

Nama Penerbit :
Mer-C Publising
d.a. PT Adhi Sarana Nusantara
Jl. Ulujami Raya No. 2 Perdatam Jakarta selatan
Percetakan : CV senrise Yogyakarta

Tebal Buku :
200 halaman

Riwayat Kepengarangan
Biografi Pengarang
Herulono mustopo
Lulus dari Fakultas Teologi Kepausan Wedabhakti tahun 2006, gelar sarjana sastra dan magisernya diperoleh daru Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan bidang kajian moral hidup.
Sejak tahun 2008 menjadi dosen Luar Biasa untuk mata kuliah agama katolik di Universitas Mercu Buana Jakarta sampai sekarang. Selain megajar agama katolik dan juga gabungan agama kristen protestan dan katolik, penulis juga megajar Etik dan Filsafat komunukasi, Etik UMB, pancasila, Kewarganegaraan, dan Kewirausahaan. Dalam kinerja pengajaran, penulis selalu mendapat apresiasi sebagai dosen pengajar terbaik dengan sistem elearning.
Pada saat yang sama, sambil menjadi karyawan Yayasan Marsudirini, juga mendampingi anak anak asrama Marsudirini. Saat ini penulis aktif dalam kegiatan ormas Forum Musyawarah antar Gereja (formag). Dalam rangka memperdalam kekristenan, penulis telah melakukan studi sosiologis secara mandiri di Eropa, terutama di Warzawa-Polandia dan di Italia.
  
Sinopsis / Ringkasan Buku
Sekarang, saatnya anda menutup buku ini dan membuka penglaman iman yang baru. Sekarang, saya mau mengajak saudara saudara seiman untuk melihat kembali kenyataan hidup kita dan bagaimana iman kita semestinya mengambil sikap. Pertama, nyatanya di jaman ini kita diharapkan pada sebuah privatisasi agama dalam masyarakat. Institusi agama kehilangan pengaruhnya di ruang ruang publik. Bukan hanya dalam agama katolik, agama agama lain mengalami hal yang sama. Banyak orang yang merasa bahwa iman pertama-tama adalah urusan pribadi. Agama dijadikan uruasn pribadi yang tidak banyak melibatkan komonitas jemaat beriman.
Ada lebih dari 2000 gereja kristen di amerika. Di dunia, kekristenan dengan berbagai bentuknya mencapai 3 kali lebih besar. Meskipun, lebih dari tujuh puluh persennya jumlah penganut kristen adalah katolik roma. Kekristenan sendiripun  sebenarnya menampakkan keberagaman yang sangat plural. Dalam sejarahnya, gereja selalu dalam persaudaraan iman kekristenan semacam ini meskipun seringkali terjadi pergesekan disana sini. Yang kita kenal, umumnya adalah gereja kristen versi barat yang sebenarnya cukup seragam. Perbedaan tidak terlalu mencolok. Kalau anda sempat belajar kekristenan yang berkambang di wilayah timur, maka warna perbedaan kelihatan sangat beragam.

Ulasan Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan Buku :
  • Buku ini mengangkat cerita yang amat menarik, tidak hanya membahas masalah agama tetapi juga membahas kehidupan moral manusia, mulai dari manusia lahir hingga permasalahan dan persoalan yang kerap ditemui dalam keluarga, khususnya keluarga katolik.
  • Penggunaan tata bahasa dalam buku ini juga sangat mudah dimengerti, karena penulis menggunakan tata bahasa yang sederhana, seperti tata bahasa sehaari hari.
  • Buku ini juga sengat menarik, karena dilengkapi dengan gambar gambar kartun yang sesuai dengan tema yang diceritakan.
  • Kelebihan dari buku ini yang mendasar adalah dengan adanya glosarium yang memuat terjemahan kata kata asing di bagian akhir dari buku.


Kekuranagan Buku :
  • Dari segi cover dan judul, kurang menarik, kurang menggambarkan kehidupan saat ini, khususnya anak muda
  • Buku ini tidak menggunakan cetakan berwarna pada setiap halamannya, yang mungkin dapat lebih menarik.
  • Dalam buku ini banyak ditemukan kata kata asing yang kerap membingungkan pembaca.


Terlepas dari ketidak sempurnaan yang ada pada buku ini, harus diakui bahwa buku ini sangat patut untuk dijadikan keteladanan dan pegangan hidup bagi anak muda, apalagi dalam buku ini memuat kisah, persoalan, dan solusi yang sangat tepat dalam memecahkan masalah yang kerap ditemui, khususnya masalah iman kekristenan saat ini.

pengaruh teknologi

Teknologi dan Pornografi



Teknologi dan pornografi
membentuk “generasi xxx “

“ Generasi XXX ” adalah sebutan yang diberikan penulis terhadap situasi dan kondisi tekait dengan keadaan generasi yang dengan mudahnya megakses pornografi.  

Maraknya pornografi di kalangan pelajar menimbulkan keresahan tak hanya bagi orang tua tetapi juga masyarakat. Telpon selular dianggap salah satu penyeb penyebaran pornografi.

Kasus kasus yang mengemuka terkait degan pemanfaatan teknologi informasi dalam pornografi, isu ini mempunyai relasi yang kuat dengan kemudahan proses produksi, manipulasi, penyebaran dan pemanfaata TI sebagai sarana akses pornigrafi.

Persoalan lain terkait dengan penyebaran pornografi adalah perkambangan pemanfaatan teknologi seperti telepon selular. Dengan beberapa orang yang megunduh file terebut sudah dapat menyebar dari satu orang ke orang lain dengan didukung fasilitas yang ada pada ponsel, seperti bluetooth, email, fb dan lain lain .

Di era ini pornografi tidak hanya berbentuk vidio tetapi juga menyusup dalam bentuk iklan, komik, dan banyak hal lain di internet. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk megakses situs situs pornografi, apalagi dengan perkembangan sosial media seperti saat ini, melakui sosial media seperti fb, instagram, whatsapp, dan lain lain generasi saat ini dapat dengan mudahnya mengakses, meminta dan memberi, dan saling tukar menukar informasi terkait pornografi.

Fenomena ini tentunya harus segera ditanggulangi dan diselesaikan baik oleh orang tua, masyarakat maupun oleh pihak pemegang kekuasaan. Hal utamanya yang tentunya dapat dilakukan oleh orangtua  adalah dengan mengedukasi anak anak sedini mungkin terkait dengan pornografi, diperlukannya juga peran dunia penddikan dalam menangglangi penyebaran pornografi di kalangan sekolah dan pelajar, pemerintah juga harus ikut memberiakn andil dalam masalah yang sudah menasional ini.

Langlah langkah yang dilakukan pemerintah selama ini cenderung belum efektif dalam menanggulangi dan menghentikan penyebaran situs pornografi. Karena memang banyaknya situs dan kemudahan untuk mengakses hal hal yang berbau pornografi tersebut. Kita berharap dengan seluruh masyarakat pengguna internet dan jejaring sosial untuk dapat ikut megkampanyekan penggunaan internet secara sehat.

Dikutip dari :

-          Viva.co.id “film dokumenter : a documentary about sexiness and the cyber age”
-          Hsutadi.blogspot.com
-          http://joencl.blogspot.co.id/2013/09/penyebaran-situs-bokep-materi-pornografi-di-era-digital-belajar-ilmu-islam.html

Kamis, 17 Desember 2015

MIND MAPPING AMDAL PERTAMBANGAN


ARTIKEL AMDAL PERTAMBANGAN



AMDAL PERTAMBANGAN
Kegiatan pertambangan di indonesia sudah berlangsung sangat lama.
Kurang lebih selama50 tahun konsep dasar pengolahan tambang tidak berubah, yang berubah hanyalah skala kegiatannya. Mekanisasi peralatan pertambangan telah menyebabkan skala pertambangan semakin membesar. Perkembangan teknologi pengolahan menyebabkan ekstraksi bijih kadar rendah menjadi lebih ekonomis, sehingga semakin luas dan dalam lapisan bumi yang harus di gali. Hal ini menyebabkan kegiatan tambang menimbulkan dampak lingkungan yang sangat besar dan bersifat penting. US-EPA (1995) telah melakukan studi tentang pengaruh kegiatan pertambangan terhadap kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia pada 66 kegiatan pertambangan. Hasil studi disarikan pada tabel 1 dan terlihat bahwa pencemaran air permukaan dan air tanah merupakan dampak lingkungan yang sering terjadi akibat kegiatan tersebut

Frekuensi terjadinya dampak lingkungan dari 66 kegiatan pertambangan.

Jenis Dampak
Persen Kejadian
Pencemaran Air Permukaan
70
Pencemaran Air Tanah
65
Pencemaran Tanah
50
Kesehatan Manusia
35
Kerusakan Flora dan Fauna
25
Pencemaran Udara
20
a/ Tidak termasuk pencemaran oleh emisi gas buang yang keluar dari alat pengendali pencemaran udara.
Sumber : US EPA, (1995)


Kegiatan pertambangan, selain menimbulkan dampak lingkungan, ternyata menimbulkan dampak sosial yang komplek. Oleh sebab itu, AMDAL suatu kegiatan pertambangan harus dapat menjawab dua tujuan pokok (World Bank, 1998):
1. Memastikan bahwa biaya lingkungan, sosial dan kesehatan dipertimbangkan dalam menentukan kelayakan ekonomi dan penentuan alternatif kegiatan yang akan dipilih.
2. Memastikan bahwa pengendalian, penge-lolaan, pemantauan serta langkah-langkah perlindungan telah terintegrasi di dalam desain dan implementasi proyek serta rencana penutupan tambang.




ISU ISU LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PERTAMBANGAN
United Nationals Environment Programme (UNEP.1999)
Menggolongkan dampak dampak yang timbul dari kegiaan pertambangan, sbb :
1.      Kerusakan habitat dan biodiversity pada lokasi pertambangan
2.      Perlindungan ekosistem/habitat/biodiversity di sekitar lokasi pertambangan.
3.      Perubahan landskap/gangguan visual/kehilangan penggunaan lahan
4.      Stabilisasi site dan rehabilitasi
5.      Limbah tambang dan pembuangan tailing
6.      Kecelakaan/ terjadinya longsoran fasilitas tailing
7.      Peralatan yang tidak digunakan , limbah padat, limbah rumah tangga
8.      Emisi Udara
9.      Debu
10.  Perubahan Iklim
11.  Konsumsi Energi
12.  Pelumpuran dan perubahan aliran sungai Buangan tambang
13.  Perubahan air tanah dan kon
14.  Limbah B3 dan bahan kimia Pengelolaan bahan kimia, keamanan, dan pekerja
15.  Kebising
16.  Radiasi
17.  Keselamatan dan keseha
18.  Toksisitas logam berat
19.  Peninggalan budaya dan situs arkeologi Kesehatan masya
20.  air limbah dan air asam taminasi •pemaparan bahan kimia di tempat kerja
Sumber : Balkau F. dan Parsons A. , 1999

Ruang Lingkup Kegiatan Pertambangan

Kegiatan pertambangan pada umumnya memiliki tahap-tahap kegiatan sebagai berikut:
1. Eksplorasi
2. Ekstrasi dan pembuangan limbah batuan
3. Pengolahan bijih dan operasional
4. Penampungan tailing, pengolahan dan pembuangannya
5. Pembangunan infrastuktur, jalan akses dan sumber energi
6. Pembangunan kamp kerja dan kawasan pemukiman
SUMBER:
Balkau F. dan Parsons A. , 1999

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN AMDAL BAPEDAL

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN AMDAL BAPEDAL